Apa hubungan antara gula dan kanker?
Kanker adalah istilah yang diberikan kepada sekelompok penyakit yang ditandai oleh pembelahan sel-sel abnormal dalam tubuh yang tidak terkendali dengan potensi untuk menyerang atau menyebar ke bagian tubuh yang lain. Ada lebih dari 100 jenis kanker yang mempengaruhi hampir setiap bagian tubuh, seperti kanker payudara, kanker paru-paru, kanker kolorektal, kanker kulit, kanker serviks, kanker prostat, dan limfoma.
Tidak ada penelitian konklusif pada manusia yang menunjukkan bahwa gula menyebabkan kanker atau mendorong sel kanker untuk tumbuh lebih cepat. Semua sel, termasuk sel kanker, membutuhkan gula darah untuk energi. Memberikan lebih banyak gula ke sel kanker tidak mempercepat pertumbuhannya. Tidak mengonsumsi gula juga tidak memperlambat pertumbuhan sel kanker.
Tumor kanker yang belum menyebar tidak akan menyebar karena gula. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa sel kanker memang mengkonsumsi lebih banyak gula (glukosa) dibandingkan dengan sel normal. Tetap saja, tidak perlu memotong pasokan gula sepenuhnya dari makanan kita. Tubuh manusia membutuhkan gula untuk berfungsi; kelaparan energi hanya akan menyebabkan tubuh menjadi lemah.
Namun, yang harus kita hindari adalah asupan gula yang berlebihan. Terlalu banyak gula yang tidak terpakai oleh tubuh dapat menyebabkan peningkatan gula darah dan hiper-insulinaemia (produksi insulin yang berlebihan). Ini menyebabkan respons peradangan di tubuh kita yang dapat menyebabkan peningkatan risiko kanker. Diet tinggi gula juga berkontribusi terhadap diabetes dan obesitas yang dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena berbagai jenis kanker.
Apakah ada kaitan antara minuman manis dan kanker?
Meski pun penelitian tentang minuman manis dan risiko kanker masih terbatas, sebuah studi yang diterbitkan oleh The British Medical Journal pada 2019 menambah bukti yang menyebutkan ada hubungan antara tingginya konsumsi minuman manis dan peningkatan risiko beberapa kanker.
Dalam studi ini, tim peneliti di Perancis mensurvei lebih dari 100.000 orang dewasa dengan rata-rata usia 42; 79 persen di antaranya adalah wanita. Para peserta menyelesaikan setidaknya dua kuesioner diet online yang divalidasi secara online 24 jam yang menghitung asupan harian mereka dari minuman manis (minuman manis dan 100 persen jus buah) dan minuman dengan pemanis artifisial (diet coke), dan menindaklanjutinya hingga sembilan tahun.
Studi ini menemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman manis per hari bahkan hanya 100 ml dapat dikaitkan dengan peningkatan 18 persen risiko kanker, dan peningkatan 22 persen kanker payudara. Asosiasi ini terlihat untuk asupan minuman yang dimaniskan dengan gula dan jus buah, sementara asupan minuman (diet coke) yang dimaniskan dengan pemanis buatan tidak dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.
Faktor risiko terkenal lainnya untuk kanker, seperti usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, kebiasaan merokok dan tingkat aktivitas fisik, juga diperhitungkan.
Apakah Gula Menyebabkan Kanker?
Dr See Hui Ti dari Parkway Cancer Centre menjawab beberapa pertanyaan umum tentang hubungan antara gula dan kanker.
Gula adalah nama umum untuk karbohidrat larut dengan rasa manis yang banyak digunakan dalam makanan. Ada dua jenis gula: Gula sederhana (monosakarida), yang meliputi glukosa, fruktosa, dan galaktosa; dan gula kompleks (disakarida atau gula ganda), yang mengandung dua molekul gula yang disatukan. Contoh umum dari senyawa gula adalah sukrosa (glukosa + fruktosa), laktosa (glukosa + galaktosa), dan maltosa (glukosa + glukosa).
Senyawa gula dipecah menjadi gula sederhana sebelum diserap ke dalam aliran darah dalam tubuh. Gula sederhana ditemukan secara alami di banyak makanan, dari buah-buahan dan sayuran hingga produk susu. Mereka juga dapat ditambahkan ke makanan dan minuman seperti permen, jus buah dan minuman ringan. Gula meja atau sukrosa adalah contoh paling umum dari senyawa gula.
Mengapa kita membutuhkan gula?
Kita tidak membutuhkan gula. Yang kita butuhkan adalah karbohidrat atau karbo yang merupakan sumber utama makronutrien yang menyediakan energi bagi tubuh. Selain karbohidrat, dua makronutrien lainnya adalah lemak dan protein. Karbohidrat umumnya ditemukan dalam buah-buahan, produk susu, beras, mie, roti, dan sayuran bertepung (mis. kentang, jagung dan tapioka), dan juga makanan penutup dan minuman yang dimaniskan dengan gula.
Makanan-makanan ini nantinya akan dipecah menjadi glukosa sederhana dan dibakar sebagai energi untuk menghasilkan ATP (Adenosine triphosphate) bagi tubuh. ATP adalah molekul pembawa energi yang menyimpan dan melepaskan energi seperti yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh.
“Pengidap kanker disarankan untuk membatasi asupan makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan atau gula. Hal ini dikaitkan dengan kadar glukosa dalam tubuh yang memicu perkembangan sel kanker lebih cepat. Sebaiknya kenali pengganti gula untuk pengidap kanker, seperti stevia, agave nectar, date sugar, hingga xylitol.”
Halodoc, Jakarta – Penyakit kanker adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika munculnya sel abnormal yang tidak terkendali pada salah satu bagian tubuh. Hal ini menyebabkan sel normal dalam tubuh mengalami kerusakan. Pengobatan dan perawatan perlu dijalankan oleh pengidap kanker untuk menurunkan risiko komplikasi serta perburukan penyakit.
Menjalani pola makan sehat menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan. Salah satunya dengan mengurangi dan membatasi asupan gula. Gula memiliki kandungan karbohidrat yang dapat memengaruhi glukosa dalam tubuh. Sedangkan, sel kanker dapat berkembang dengan bergantung pada glukosa. Jadi, sebaiknya ganti gula dengan beberapa bahan yang lebih aman dikonsumsi oleh pengidap kanker.
Pengganti Gula untuk Pengidap Kanker
Menjalankan pola makan dan diet sehat menjadi hal yang perlu dilakukan oleh pengidap kanker sebagai langkah perawatan. Mengonsumsi gula berlebihan berpotensi memicu perkembangan sel kanker lebih cepat. Hal ini disebabkan kandungan glukosa dalam tubuh pun meningkat setelah kamu mengonsumsi gula.
Kamu bisa bertanya langsung pada dokter mengenai jumlah asupan gula yang disarankan bagi pengidap kanker. Kamu juga bisa bertanya mengenai pengganti gula untuk pengidap kanker yang aman selama kamu menjalani perawatan dan pengobatan.
Berikut ini adalah pengganti gula untuk pengidap kanker yang perlu kamu ketahui, yaitu:
Stevia adalah salah satu pengganti gula yang aman untuk pengidap kanker. Namun, pastikan kamu memilih stevia yang diolah tanpa menggunakan bahan kimia. Stevia yang alami akan diolah hanya menggunakan air dan diambil ekstraknya untuk digunakan pada makanan maupun minuman.
Stevia yang diproses secara alami diketahui memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi, sehingga baik untuk perawatan kanker dan mencegah kanker berkembang menjadi lebih parah.
Pengganti gula ini memiliki tekstur dan rasa serupa dengan madu. Namun, kandungan antioksidannya diketahui tidak sebanyak madu. Agave nectar memiliki rasa yang cukup manis, sehingga disarankan tidak terlalu banyak mencampurkannya pada makanan maupun minuman.
Melansir dari Live Strong, date sugar bisa menjadi pengganti gula untuk pengidap kanker. Hal ini disebabkan kandungan nutrisi dalam date sugar yang dinilai mampu memenuhi kebutuhan antioksidan dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Dengan begitu, imun tubuh akan semakin meningkat sehingga mampu melawan sel-sel kanker dengan lebih baik.
Molase blackstrap bisa digunakan sebagai pengganti gula untuk pengidap kanker. Hal ini disebabkan kandungan nutrisi dalam molase blackstrap baik bagi pengidap kanker, seperti potasium, zat besi, kalsium, magnesium, hingga vitamin B6.
Kandungan tersebut dapat dinilai mampu menurunkan risiko perburukan penyakit tumor ganas yang memicu kanker. Molase blackstrap juga bisa membantu kamu menghindari gejala yang memburuk akibat anemia karena kandungan zat besi.
Xylitol merupakan pemanis buatan yang berasal dari ekstrak jagung. Sebagai pengganti gula, xylitol memiliki fruktosa yang rendah sehingga tidak menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah.
Itulah pengganti gula untuk pengidap kanker. Sebelum menggunakannya, ada baiknya bertanya langsung pada dokter agar perawatan dan pengobatan yang kamu lakukan dapat berjalan dengan baik.
Untuk menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan, termasuk penyakit kanker, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Selain mengonsumsi makanan sehat, kamu bisa mengonsumsi suplemen vitamin yang sesuai dengan kebutuhan kamu.
Jangan bingung jika kehabisan suplemen, kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk memenuhi kebutuhan suplemen yang dibutuhkan. Caranya, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play. Setelah itu, gunakan layanan beli obat kemudian obat akan diantar langsung ke lokasi tujuan kamu dari apotek terdekat. Praktiskan? Yuk, tunggu apalagi gunakan Halodoc sekarang juga!
“Pengidap kanker disarankan untuk membatasi asupan makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan atau gula. Hal ini dikaitkan dengan kadar glukosa dalam tubuh yang memicu perkembangan sel kanker lebih cepat. Sebaiknya kenali pengganti gula untuk pengidap kanker, seperti stevia, agave nectar, date sugar, hingga xylitol.”
Halodoc, Jakarta – Penyakit kanker adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika munculnya sel abnormal yang tidak terkendali pada salah satu bagian tubuh. Hal ini menyebabkan sel normal dalam tubuh mengalami kerusakan. Pengobatan dan perawatan perlu dijalankan oleh pengidap kanker untuk menurunkan risiko komplikasi serta perburukan penyakit.
Menjalani pola makan sehat menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan. Salah satunya dengan mengurangi dan membatasi asupan gula. Gula memiliki kandungan karbohidrat yang dapat memengaruhi glukosa dalam tubuh. Sedangkan, sel kanker dapat berkembang dengan bergantung pada glukosa. Jadi, sebaiknya ganti gula dengan beberapa bahan yang lebih aman dikonsumsi oleh pengidap kanker.
Pengganti Gula untuk Pengidap Kanker
Menjalankan pola makan dan diet sehat menjadi hal yang perlu dilakukan oleh pengidap kanker sebagai langkah perawatan. Mengonsumsi gula berlebihan berpotensi memicu perkembangan sel kanker lebih cepat. Hal ini disebabkan kandungan glukosa dalam tubuh pun meningkat setelah kamu mengonsumsi gula.
Kamu bisa bertanya langsung pada dokter mengenai jumlah asupan gula yang disarankan bagi pengidap kanker. Kamu juga bisa bertanya mengenai pengganti gula untuk pengidap kanker yang aman selama kamu menjalani perawatan dan pengobatan.
Berikut ini adalah pengganti gula untuk pengidap kanker yang perlu kamu ketahui, yaitu:
Stevia adalah salah satu pengganti gula yang aman untuk pengidap kanker. Namun, pastikan kamu memilih stevia yang diolah tanpa menggunakan bahan kimia. Stevia yang alami akan diolah hanya menggunakan air dan diambil ekstraknya untuk digunakan pada makanan maupun minuman.
Stevia yang diproses secara alami diketahui memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi, sehingga baik untuk perawatan kanker dan mencegah kanker berkembang menjadi lebih parah.
Pengganti gula ini memiliki tekstur dan rasa serupa dengan madu. Namun, kandungan antioksidannya diketahui tidak sebanyak madu. Agave nectar memiliki rasa yang cukup manis, sehingga disarankan tidak terlalu banyak mencampurkannya pada makanan maupun minuman.
Melansir dari Live Strong, date sugar bisa menjadi pengganti gula untuk pengidap kanker. Hal ini disebabkan kandungan nutrisi dalam date sugar yang dinilai mampu memenuhi kebutuhan antioksidan dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Dengan begitu, imun tubuh akan semakin meningkat sehingga mampu melawan sel-sel kanker dengan lebih baik.
Molase blackstrap bisa digunakan sebagai pengganti gula untuk pengidap kanker. Hal ini disebabkan kandungan nutrisi dalam molase blackstrap baik bagi pengidap kanker, seperti potasium, zat besi, kalsium, magnesium, hingga vitamin B6.
Kandungan tersebut dapat dinilai mampu menurunkan risiko perburukan penyakit tumor ganas yang memicu kanker. Molase blackstrap juga bisa membantu kamu menghindari gejala yang memburuk akibat anemia karena kandungan zat besi.
Xylitol merupakan pemanis buatan yang berasal dari ekstrak jagung. Sebagai pengganti gula, xylitol memiliki fruktosa yang rendah sehingga tidak menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah.
Itulah pengganti gula untuk pengidap kanker. Sebelum menggunakannya, ada baiknya bertanya langsung pada dokter agar perawatan dan pengobatan yang kamu lakukan dapat berjalan dengan baik.
Untuk menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan, termasuk penyakit kanker, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Selain mengonsumsi makanan sehat, kamu bisa mengonsumsi suplemen vitamin yang sesuai dengan kebutuhan kamu.
Jangan bingung jika kehabisan suplemen, kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk memenuhi kebutuhan suplemen yang dibutuhkan. Caranya, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play. Setelah itu, gunakan layanan beli obat kemudian obat akan diantar langsung ke lokasi tujuan kamu dari apotek terdekat. Praktiskan? Yuk, tunggu apalagi gunakan Halodoc sekarang juga!
“Pengidap kanker disarankan untuk membatasi asupan makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan atau gula. Hal ini dikaitkan dengan kadar glukosa dalam tubuh yang memicu perkembangan sel kanker lebih cepat. Sebaiknya kenali pengganti gula untuk pengidap kanker, seperti stevia, agave nectar, date sugar, hingga xylitol.”
Halodoc, Jakarta – Penyakit kanker adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika munculnya sel abnormal yang tidak terkendali pada salah satu bagian tubuh. Hal ini menyebabkan sel normal dalam tubuh mengalami kerusakan. Pengobatan dan perawatan perlu dijalankan oleh pengidap kanker untuk menurunkan risiko komplikasi serta perburukan penyakit.
Menjalani pola makan sehat menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan. Salah satunya dengan mengurangi dan membatasi asupan gula. Gula memiliki kandungan karbohidrat yang dapat memengaruhi glukosa dalam tubuh. Sedangkan, sel kanker dapat berkembang dengan bergantung pada glukosa. Jadi, sebaiknya ganti gula dengan beberapa bahan yang lebih aman dikonsumsi oleh pengidap kanker.
Pengganti Gula untuk Pengidap Kanker
Menjalankan pola makan dan diet sehat menjadi hal yang perlu dilakukan oleh pengidap kanker sebagai langkah perawatan. Mengonsumsi gula berlebihan berpotensi memicu perkembangan sel kanker lebih cepat. Hal ini disebabkan kandungan glukosa dalam tubuh pun meningkat setelah kamu mengonsumsi gula.
Kamu bisa bertanya langsung pada dokter mengenai jumlah asupan gula yang disarankan bagi pengidap kanker. Kamu juga bisa bertanya mengenai pengganti gula untuk pengidap kanker yang aman selama kamu menjalani perawatan dan pengobatan.
Berikut ini adalah pengganti gula untuk pengidap kanker yang perlu kamu ketahui, yaitu:
Stevia adalah salah satu pengganti gula yang aman untuk pengidap kanker. Namun, pastikan kamu memilih stevia yang diolah tanpa menggunakan bahan kimia. Stevia yang alami akan diolah hanya menggunakan air dan diambil ekstraknya untuk digunakan pada makanan maupun minuman.
Stevia yang diproses secara alami diketahui memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi, sehingga baik untuk perawatan kanker dan mencegah kanker berkembang menjadi lebih parah.
Pengganti gula ini memiliki tekstur dan rasa serupa dengan madu. Namun, kandungan antioksidannya diketahui tidak sebanyak madu. Agave nectar memiliki rasa yang cukup manis, sehingga disarankan tidak terlalu banyak mencampurkannya pada makanan maupun minuman.
Melansir dari Live Strong, date sugar bisa menjadi pengganti gula untuk pengidap kanker. Hal ini disebabkan kandungan nutrisi dalam date sugar yang dinilai mampu memenuhi kebutuhan antioksidan dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Dengan begitu, imun tubuh akan semakin meningkat sehingga mampu melawan sel-sel kanker dengan lebih baik.
Molase blackstrap bisa digunakan sebagai pengganti gula untuk pengidap kanker. Hal ini disebabkan kandungan nutrisi dalam molase blackstrap baik bagi pengidap kanker, seperti potasium, zat besi, kalsium, magnesium, hingga vitamin B6.
Kandungan tersebut dapat dinilai mampu menurunkan risiko perburukan penyakit tumor ganas yang memicu kanker. Molase blackstrap juga bisa membantu kamu menghindari gejala yang memburuk akibat anemia karena kandungan zat besi.
Xylitol merupakan pemanis buatan yang berasal dari ekstrak jagung. Sebagai pengganti gula, xylitol memiliki fruktosa yang rendah sehingga tidak menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah.
Itulah pengganti gula untuk pengidap kanker. Sebelum menggunakannya, ada baiknya bertanya langsung pada dokter agar perawatan dan pengobatan yang kamu lakukan dapat berjalan dengan baik.
Untuk menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan, termasuk penyakit kanker, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Selain mengonsumsi makanan sehat, kamu bisa mengonsumsi suplemen vitamin yang sesuai dengan kebutuhan kamu.
Jangan bingung jika kehabisan suplemen, kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk memenuhi kebutuhan suplemen yang dibutuhkan. Caranya, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play. Setelah itu, gunakan layanan beli obat kemudian obat akan diantar langsung ke lokasi tujuan kamu dari apotek terdekat. Praktiskan? Yuk, tunggu apalagi gunakan Halodoc sekarang juga!
“Pengidap kanker disarankan untuk membatasi asupan makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan atau gula. Hal ini dikaitkan dengan kadar glukosa dalam tubuh yang memicu perkembangan sel kanker lebih cepat. Sebaiknya kenali pengganti gula untuk pengidap kanker, seperti stevia, agave nectar, date sugar, hingga xylitol.”
Halodoc, Jakarta – Penyakit kanker adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika munculnya sel abnormal yang tidak terkendali pada salah satu bagian tubuh. Hal ini menyebabkan sel normal dalam tubuh mengalami kerusakan. Pengobatan dan perawatan perlu dijalankan oleh pengidap kanker untuk menurunkan risiko komplikasi serta perburukan penyakit.
Menjalani pola makan sehat menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan. Salah satunya dengan mengurangi dan membatasi asupan gula. Gula memiliki kandungan karbohidrat yang dapat memengaruhi glukosa dalam tubuh. Sedangkan, sel kanker dapat berkembang dengan bergantung pada glukosa. Jadi, sebaiknya ganti gula dengan beberapa bahan yang lebih aman dikonsumsi oleh pengidap kanker.
Pengganti Gula untuk Pengidap Kanker
Menjalankan pola makan dan diet sehat menjadi hal yang perlu dilakukan oleh pengidap kanker sebagai langkah perawatan. Mengonsumsi gula berlebihan berpotensi memicu perkembangan sel kanker lebih cepat. Hal ini disebabkan kandungan glukosa dalam tubuh pun meningkat setelah kamu mengonsumsi gula.
Kamu bisa bertanya langsung pada dokter mengenai jumlah asupan gula yang disarankan bagi pengidap kanker. Kamu juga bisa bertanya mengenai pengganti gula untuk pengidap kanker yang aman selama kamu menjalani perawatan dan pengobatan.
Berikut ini adalah pengganti gula untuk pengidap kanker yang perlu kamu ketahui, yaitu:
Stevia adalah salah satu pengganti gula yang aman untuk pengidap kanker. Namun, pastikan kamu memilih stevia yang diolah tanpa menggunakan bahan kimia. Stevia yang alami akan diolah hanya menggunakan air dan diambil ekstraknya untuk digunakan pada makanan maupun minuman.
Stevia yang diproses secara alami diketahui memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi, sehingga baik untuk perawatan kanker dan mencegah kanker berkembang menjadi lebih parah.
Pengganti gula ini memiliki tekstur dan rasa serupa dengan madu. Namun, kandungan antioksidannya diketahui tidak sebanyak madu. Agave nectar memiliki rasa yang cukup manis, sehingga disarankan tidak terlalu banyak mencampurkannya pada makanan maupun minuman.
Melansir dari Live Strong, date sugar bisa menjadi pengganti gula untuk pengidap kanker. Hal ini disebabkan kandungan nutrisi dalam date sugar yang dinilai mampu memenuhi kebutuhan antioksidan dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Dengan begitu, imun tubuh akan semakin meningkat sehingga mampu melawan sel-sel kanker dengan lebih baik.
Molase blackstrap bisa digunakan sebagai pengganti gula untuk pengidap kanker. Hal ini disebabkan kandungan nutrisi dalam molase blackstrap baik bagi pengidap kanker, seperti potasium, zat besi, kalsium, magnesium, hingga vitamin B6.
Kandungan tersebut dapat dinilai mampu menurunkan risiko perburukan penyakit tumor ganas yang memicu kanker. Molase blackstrap juga bisa membantu kamu menghindari gejala yang memburuk akibat anemia karena kandungan zat besi.
Xylitol merupakan pemanis buatan yang berasal dari ekstrak jagung. Sebagai pengganti gula, xylitol memiliki fruktosa yang rendah sehingga tidak menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah.
Itulah pengganti gula untuk pengidap kanker. Sebelum menggunakannya, ada baiknya bertanya langsung pada dokter agar perawatan dan pengobatan yang kamu lakukan dapat berjalan dengan baik.
Untuk menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan, termasuk penyakit kanker, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Selain mengonsumsi makanan sehat, kamu bisa mengonsumsi suplemen vitamin yang sesuai dengan kebutuhan kamu.
Jangan bingung jika kehabisan suplemen, kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk memenuhi kebutuhan suplemen yang dibutuhkan. Caranya, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play. Setelah itu, gunakan layanan beli obat kemudian obat akan diantar langsung ke lokasi tujuan kamu dari apotek terdekat. Praktiskan? Yuk, tunggu apalagi gunakan Halodoc sekarang juga!
Faktanya, gula pasir mengandung sejumlah karbohidrat yang dapat mempengaruhi kadar glukosa atau gula darah di dalam tubuh.
Menurut studi yang terbit di Nutrition Science News, sel-sel kanker bekerja dengan bergantung pada glukosa.
Dengan kata lain, apabila penderita kanker mengonsumsi gula, sel-sel abnormal yang ada di dalam tubuhnya berpotensi tumbuh lebih cepat. Hal ini utamanya terjadi apabila porsi gula yang dikonsumsi tidak dibatasi.
“Betul, penderita kanker tidak boleh makan gula terlalu banyak. Soalnya, hal tersebut bisa mengganggu kesehatan tubuh, terutama selama perawatan kanker,” ucap dr. Arina.
“Jika sangat ingin konsumsi gula, sebaiknya jangan lebih dari 40 gram per harinya,” tegasnya.
Hal yang perlu diingat, gula tak hanya berasal dari sesuatu yang manis. Beberapa makanan sehari-hari pun berpotensi mengandung zat tersebut.
Oleh karena itu, dr. Arina menyarankan penderita kanker selalu memperhatikan asupan makanan dan minuman sehari-hari. tujuannya, kata dia, agar porsi gula yang dikonsumsi tidak melebihi batas yang telah disebutkan sebelumnya.
“Pastikan makanan dan minuman dalam menu sehari-hari juga rendah gula agar tak melebihi batasan. Supaya lebih aman lagi, silakan konsultasikan dengan dokter,” pungkas dr. Arina.
Sejatinya, tidak ada aturan khusus yang melarang penderita kanker mengonsumsi susu atau gula. Namun, akan lebih baik jika penderita kanker membatasi kedua asupan tersebut agar tidak berujung komplikasi.
Jika ingin lebih aman, penderita kanker sebaiknya berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.
“Pengidap kanker disarankan untuk membatasi asupan makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan atau gula. Hal ini dikaitkan dengan kadar glukosa dalam tubuh yang memicu perkembangan sel kanker lebih cepat. Sebaiknya kenali pengganti gula untuk pengidap kanker, seperti stevia, agave nectar, date sugar, hingga xylitol.”
Halodoc, Jakarta – Penyakit kanker adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika munculnya sel abnormal yang tidak terkendali pada salah satu bagian tubuh. Hal ini menyebabkan sel normal dalam tubuh mengalami kerusakan. Pengobatan dan perawatan perlu dijalankan oleh pengidap kanker untuk menurunkan risiko komplikasi serta perburukan penyakit.
Menjalani pola makan sehat menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan. Salah satunya dengan mengurangi dan membatasi asupan gula. Gula memiliki kandungan karbohidrat yang dapat memengaruhi glukosa dalam tubuh. Sedangkan, sel kanker dapat berkembang dengan bergantung pada glukosa. Jadi, sebaiknya ganti gula dengan beberapa bahan yang lebih aman dikonsumsi oleh pengidap kanker.
Pengganti Gula untuk Pengidap Kanker
Menjalankan pola makan dan diet sehat menjadi hal yang perlu dilakukan oleh pengidap kanker sebagai langkah perawatan. Mengonsumsi gula berlebihan berpotensi memicu perkembangan sel kanker lebih cepat. Hal ini disebabkan kandungan glukosa dalam tubuh pun meningkat setelah kamu mengonsumsi gula.
Kamu bisa bertanya langsung pada dokter mengenai jumlah asupan gula yang disarankan bagi pengidap kanker. Kamu juga bisa bertanya mengenai pengganti gula untuk pengidap kanker yang aman selama kamu menjalani perawatan dan pengobatan.
Berikut ini adalah pengganti gula untuk pengidap kanker yang perlu kamu ketahui, yaitu:
Stevia adalah salah satu pengganti gula yang aman untuk pengidap kanker. Namun, pastikan kamu memilih stevia yang diolah tanpa menggunakan bahan kimia. Stevia yang alami akan diolah hanya menggunakan air dan diambil ekstraknya untuk digunakan pada makanan maupun minuman.
Stevia yang diproses secara alami diketahui memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi, sehingga baik untuk perawatan kanker dan mencegah kanker berkembang menjadi lebih parah.
Pengganti gula ini memiliki tekstur dan rasa serupa dengan madu. Namun, kandungan antioksidannya diketahui tidak sebanyak madu. Agave nectar memiliki rasa yang cukup manis, sehingga disarankan tidak terlalu banyak mencampurkannya pada makanan maupun minuman.
Melansir dari Live Strong, date sugar bisa menjadi pengganti gula untuk pengidap kanker. Hal ini disebabkan kandungan nutrisi dalam date sugar yang dinilai mampu memenuhi kebutuhan antioksidan dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Dengan begitu, imun tubuh akan semakin meningkat sehingga mampu melawan sel-sel kanker dengan lebih baik.
Molase blackstrap bisa digunakan sebagai pengganti gula untuk pengidap kanker. Hal ini disebabkan kandungan nutrisi dalam molase blackstrap baik bagi pengidap kanker, seperti potasium, zat besi, kalsium, magnesium, hingga vitamin B6.
Kandungan tersebut dapat dinilai mampu menurunkan risiko perburukan penyakit tumor ganas yang memicu kanker. Molase blackstrap juga bisa membantu kamu menghindari gejala yang memburuk akibat anemia karena kandungan zat besi.
Xylitol merupakan pemanis buatan yang berasal dari ekstrak jagung. Sebagai pengganti gula, xylitol memiliki fruktosa yang rendah sehingga tidak menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah.
Itulah pengganti gula untuk pengidap kanker. Sebelum menggunakannya, ada baiknya bertanya langsung pada dokter agar perawatan dan pengobatan yang kamu lakukan dapat berjalan dengan baik.
Untuk menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan, termasuk penyakit kanker, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Selain mengonsumsi makanan sehat, kamu bisa mengonsumsi suplemen vitamin yang sesuai dengan kebutuhan kamu.
Jangan bingung jika kehabisan suplemen, kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk memenuhi kebutuhan suplemen yang dibutuhkan. Caranya, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play. Setelah itu, gunakan layanan beli obat kemudian obat akan diantar langsung ke lokasi tujuan kamu dari apotek terdekat. Praktiskan? Yuk, tunggu apalagi gunakan Halodoc sekarang juga!
Apa saran Anda untuk pasien kanker?
Tidak perlu melarang atau menyingkirkan konsumsi gula sepenuhnya dari pola makan. Makan secukupnya dengan konsumsi gula minimal. Fokus pada pola makan yang benar dengan pola makan yang bervariasi dan seimbang, mis. makan karbohidrat kompleks untuk bahan bakar tubuh atau konsumsi makanan nabati yang lebih tinggi. Serat dan karbohidrat kompleks dapat mengurangi risiko kanker dan memberikan nutrisi untuk menciptakan tubuh yang lebih kuat. Selain nutrisi yang baik, Anda juga harus tetap aktif secara fisik.
Kanker merupakan penyakit keganasan yang kejadiannya semakin meningkat dari tahun ke tahun, termasuk di Indonesia. Dari data GLOBOCAN tahun 20181, jumlah kasus kanker baru di Indonesia mencapai lebih dari 340 ribu kasus, dan diprediksi akan semakin tinggi di tahun-tahun mendatang. Pola makan tidak sehat merupakan salah satu faktor yang mencetuskan kejadian semua jenis kanker.2
Salah satu perdebatan terkait makanan dan kanker adalah korelasi antara asupan gula dan kanker. Apakah benar bahwa asupan gula dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker atau memperburuk kondisi seseorang yang telah mengidap kanker. Ada suatu kekhawatiran bahwa asupan gula akan menjadi sumber makanan sel-sel kanker karena pada beberapa sel kanker tertentu memiliki respon yang lebih kuat terhadap insulin, suatu hormon yang menghantarkan gula/glukosa ke dalam sel.3 Meskipun demikian hingga saat ini belum ada bukti pasti bahwa gula memiliki dampak langsung dalam meningkatkan risiko kejadian kanker atau perburukan kanker. Akan tetapi secara tidak langsung, asupan gula berlebih akan meningkatkan kejadian obesitas dan diabetes melitus. Obesitas dan diabetes melitus adalah faktor yang meningkatkan risiko kejadian kanker. Berbagai data ilmiah menunjukkan korelasi obesitas dengan berbagai jenis kanker seperti kanker endometrium, kanker payudara, kanker esofagus dan lambung, kanker hati, kanker pankreas, hingga kanker kolon.4,5
Beberapa ulasan penelitian juga menjabarkan bahwa asupan gula yang tinggi berkorelasi dengan peningkatan kadar glukosa darah kronik, insulin dan kadar IGF-1 yang dapat menfasilitasi pertumbuhan tumor.6
Akan tetapi telah jelas bahwa mengontrol asupan gula secara berlebih adalah salah satu strategi yang dapat mencegah obesitas dan diabetes sehingga menurunkan risiko kanker.